DUA 2012 : SAINS TEKNOLOGI DAN KEJURUTERAAN DALAM ISLAM
TAJUK : FENOMENA ALAM SEMESTA SEBAGAI BUKTI KEAGUNGAN
CIPTAAN ALLAH
NAMA AHLI
|
NO PENDAFTARAN
|
MUHAMMAD HAFIZ FITRI
BIN SHAHRULAMAN
|
02DEE17F1070
|
MUHAMMAD ZAFRI MIRZA
BIN MOHD HANIS
|
02DEE17F1115
|
MUHAMMAD NUR AMIRUL
RIDZUAN BIN KAMARUDIN
|
02DTK17F1001
|
MUHAMMAD NAFIZ NUKHAIR BIN NORAZMAN | 02DEE17F1094 |
MUHAMMAD NUR AIMAN BIN KASMIZAN
|
02DEE17F1004
|
NAMA PENSYARAH : RINA FAKHIZAN BINTI MOHD SUKRI
SESI JUN 2017
SESI JUN 2017
FENOMENA ALAM
Fenomena alam adalah peristiwa non-artifisial dalam pandangan fisika, dan kemudian tak diciptakan oleh manusia, meskipun dapat memengaruhi manusia (mis. bakteri, penuaan,bencana alam). Contoh umum dari fenomena alam termasuk letusan gunung berapi, cuaca, dan pembusukan.
ALAM
Alam (Jawi: عالم) ialah seluruh zat dan tenaga, khususnya dalam bentuk unsurnya. Alam ialah mata pelajaran pengkajian ilmiah. Dalamskala, "alam" termasuk segala sesuatu darisemesta pada subatom. Ini termasuk seluruh hal binatang, tumbuhan, dan galian; seluruhsumber daya alam dan peristiwa (hurikan,tornado, gempa bumi). Juga termasukperilaku binatang hidup, dan proses yang dihubungkan dengan benda mati.
FENOMENA
Fenomena dari bahasa Yunani; phainomenon, "apa yang terlihat", dalam bahasa Indonesiabisa berarti:
- gejala, misalkan gejala alam
- hal-hal yang dirasakan dengan pancaindra
- hal-hal mistik atau klenik
- fakta, kenyataan, kejadian
PENDAHULUAN
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZiGSX1IO6fjNmgbYGrV3ap8OIOhtEBnIhyphenhyphenz7n5nSxb8rVmh-_P8vlE3uZBHW6Ezu_UIfT0RVVaHsXd9lCfkkob8nbCb9fz3JShOSvHG-yGdv2D3qRyssvw-nNdpRVDYjuCx1t2fY6838/s320/bismillahirrahmanirrahim-arabic-i121.jpg)
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?” [QS. Al- Fushshilat]
Manusia
kadang-kadang gagal menggunakan akal fikiran mereka sepenuhnya dan hampir tidak
menyedari bahawa di sekitar dan sekeliling mereka terdapat berbagai-bagai tanda
kebesaran Allah s.w.t. Contohnya seperti tumbuh-tumbuhan, haiwan,
fenomena-fenomena alam seperti gempa bumi, taufan, banjir, kilat, hujan,
gerhana, gunung berapi dan sebagainya adalah tanda-tanda kebesaran Allah yang
perlu difikirkan oleh manusia.
Allah
s.w.t. memberikan kelebihan kepada manusia iaitu akal dan fikiran agar manusia
mampu untuk berfikir tentang rahsia-rahsia yang terdapat di langit dan di bumi
untuk membawa mereka menuju kearah pemikiran yang benar. Dalam ayat al-Quran
juga banyak terdapat perbincangan-perbincangan mengenai aspek-aspek alam dan
segala hal yang berkaitan dengannya sebagai bukti tentang kekuasaan Allah s.w.t
dan tanda-tanda kebesaranNya.
Namun
begitu, fungsi akal untuk memahami hakikat kebesaran dan kekuasan Allah s.w.t
sangat terhad kerana kita sebagai manusia biasa hanya mampu menafsirkan apa
yang dilihat dalam pengertian yang sempit sehingga manusia tidak tahu
bagaimanakah cara-caranya untuk mengakui tentang kekuasaan Allah s.w.t .
tersebut.
Oleh
itu, marilah kita sama-sama menyingkap pengertian sebenar mengenai tanda-tanda
kebesaran Allah dan menghayati dengan sedalam-dalamnya hikmah seluruh
penciptaanNya.
· WORMHOLE
Berdasarkan teori, waktu akan berjalan lebih lamban, jika
berada di dekat medan gravitasi, oleh karenanya gravitasi memiliki
cangkang-cangkang waktu. Begitupun ketika kita melaju dengan roket pada
beberapa kecepatan yang berbeda, maka akan memiliki beberapa dilatasi waktu
yang berbeda. Kesimpulannya, ketika kita melaju lurus pada satu kecepatan,
sebenarnya kita berada pada satu cangkang dari medan gravitasi.
Beberapa Cendikiawan Muslim, mengidentifikasikan adanya
Wormhole-Ma’aarij, yakni tempat-tempat naik para malaikat.
Sebagaimana Firman ALLAH :
Dari Allah yang mempunyai tempat-tempat naik ,Naik malaikat
dan ruh kepada Nya di dalam satu hari adalah ukurannya lima puluh ribu tahun
(QS. Al Ma’aarij (70) ayat 3-4).Wormhole-Ma’aarij ini, lebih
merupakan jalur khusus yang diciptakan ALLAH bagi hamba-hamba yang
dikehendaki-NYA. Ada yang meyakini, kisah-kisah di dalam Al Qur’an, seperti
Pemuda Kahfi dan Peristiwa Isra’, ada keterkaitan dengan Fenomena
Wormhole-Ma’aarij ini.Wormhole-Ma’aarij juga diyakini, akan menemui semua insan
yang bernyawa, yakni ketika ajal menjelang, terbukalah satu pintu
Wormhole-Ma’aarij kepada kita. Hyperspace ini akan terhubung ke Alam Barzakh,
dimana Malaikat Maut akan menemani kita dalam meniti “jembatan” ini, yang satu
harinya berbanding secara relative 50 ribu tahun di bumi.
·
HUJAN
Apakah kamu tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah
menurunkan air dari langit, maka
diatur-Nya menjadi sumber-sumber di bumi kemudian ditumbuhkannya-Nya dengan air
itu tanaman-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu ia menjadi kering lalu
Kami melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur
berderai-derai. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang berakal.
(QS.Az-Zumar,39:21).
Hujan merupakan anugerah yang diberikan Allah SWT bagi semua
makhluk di alam semesta. Tetesan air yang turun dari langit menjadi sumber
kehidupan bagi semua makhluk hidup. Berkat kekuasaan Sang Khalik, setiap saat
miliaran liter air berpindah dari lautan menuju atmosfer lalu kembali lagi
menuju daratan. Kehidupan pun bergantung pada daur air ini.
Untuk itulah Alquran mengajak manusia untuk mensyukuri hujan
sebagai karunia yang diberikan Allah kepada makhluk-Nya. Dalam Alquran surat Al
Waaqi’ah ayat 68-70 Sang Khalik berfirman,”Maka terangkanlah kepada-Ku tentang
air yang kamu minum. Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang
menurunkannya? Kalau Kami kehendaki, nisaya Kami jadikan dia asin, maka mengapa
kamu tidak bersyukur.”
·
AIR
LAUT YANG TIDAK BERCAMPUR
“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian
bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing”.(QS,Ar
Rahman:19-20)
Selain ada sungai yang air tawarnya tidak bercampur dengan
masinnya air laut, ada pula dua buah lautan yang juga tidak bercampur. Dua
lautan tersebut memiliki kosenterasi zat terlarut yang berbeza sehingga nampak
bahawa warna keduanya berlainan. Fenomena ini terjadi di selat yang memisahkan
Antara benua Afrika dan benua Eropa. Selat tersebut adalah selat GIBRALTAR yang
berada di Negara Maroko dan Sepanyol.
·
SUNGAI
DI BAWAH LAUT
Allah SWT berfirman :
“Dan Dia-lah yang membiarkan dua laut mengalir
(berdampingan);yang ini tawar lagi segar dan yang asin lagi pahit;dan Dia
jadikan Antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi”.
(QS.Al Furqan:53)
Subhanallah , Maha Suci Allah…..Pertemuan Antara air tawar segar
dan air asin pahit yang diberitakan oleh Al Qur’an ini- dengan
takdir-Nya-ditemukan oleh Mr.Jacques Yves Costeau.Fenomena alam ini terjadi di
Mexico , tempatnya di Cenote Angelita .
Mr.Jacques menemukan aliran sungai di bawah laut yang anehnya
airnya tersebut tidak bercampur dengan air laut . Padahal jika secara fisika,
harusnya aliran sungai tersebut tidak akan terasa tawar lagi sebab konsentrasi
garam yang lebih tinggi di air laut akan berpindah ke air sungai sehingga
konsentrasinya merata.
·
TSUNAMI
Istilah tsunami berasal dari bahasa Jepang. Tsu berarti
"pelabuhan", dan nami berarti "gelombang", sehingga tsunami
dapat diartikan sebagai "gelombang pelabuhan".
Jadi..
Tsunami adalah gelombang air yang sangat besar yang
dibangkitkan oleh macam-macam gangguan di dasar samudra. Gangguan ini dapat
berupa gempa bumi, pergeseran lempeng, atau gunung meletus. Tsunami tidak
kelihatan saat masih berada jauh di tengah lautan, namun begitu mencapai
wilayah dangkal, gelombangnya yang bergerak cepat ini akan semakin membesar.
Uraian
Kesimpulan
Dalam Al-Qur'an
Allah SWT berfirman dalam Surat At Takwir ayat 6 dan surat
Al Infithaar ayat 3, yang artinya“ Dan apabila lautan dijadikan meluap” . Ke
dua ayat tersebut bisa menjadi rujukan, jika tsunami memang ada di dalam Al
Qur’an.
Laut yang tadinya begitu pasrah melayani mobilitas manusia
(QS al-Haj/22:65), tiba-tiba mengamuk dan menggulung apa saja yang dilaluinya
(QS al-Takwin/81:6).
· GEMPA BUMI
Salah
satu ilmuwan dan seorang dokter dari umat muslim yaitu Ibnu Sina, ia
menyapaikan pemikirannya tentang gempa bumi. Ia mengutip beberapa pemikiran
tentang gempa bumi yang berasal dari para ilmuwan Yunani, ia mengutip gempa
bumi terjadi karena tekanan gas yang tersimpan di dalam bumi berusaha keluar
dari bumi.
Namun,
ia tidak sepenuhnya sependapat dengan pandangan para ilmuwan Yunani tersebut.
Ia menentang dengan memberikan penjelasan dengan teoriya sendiri dan
mengembangkan teorinya sendiri. Ibnu Sina mengungkapkan, gempa terkait dengan
tekanan besar yang terperangkap dalam rongga udara yang ada di dalam bumi.
Tekanan ini, bisa datang dari air yang masuk ke dalam rongga bumi dan
menghacurkan sejumlah bagian bumi.
Dalam
esainya, Ibnu Sina memberikan sebuah pemikiran untuk mengurangi dampak gempak
terjadinya gempa bumi dengan membuat sumur agar tekanan gas di dalam tanah
menurun. Sehingga getaran akibat gempa bumi berkurang.
Beberapa
sejarawan mengatakan, setelah abad ke-10 dan ke-11 teori para ilmuwan Muslim
tentang penyebab gempa lebih menekankan pada sisi religius. Mereka berpikir
bahwa gempa merupakan fenomena alam yang telah ditetapkan Tuhan. Namun,
pendapat lain mengemuka, para ilmuwan Muslim mengadopsi filsafat logika dan
fisik, untuk menjelaskan penyebab terjadinya gempa bumi sejak abad ke-10.
Pendekatan itu, agak dihindari menjelang periode berakhirnya kekuasaan Mamluk.
Sejumlah
ilmuwan lain dalam periode klasik Islam yang menulis tentang gempa bumi, antara
lain, Al-Biruni, Ibnu Rusyd, Jabir bin Hayyan. Mereka membahas gempa bumi dalam
buku yang mereka tulis dalam bidang meteorologi, geografi, dan geologi.
Q.S. Al – An’aam (65)
Yang
artinya :
Katakanlah: " Dialah yang
berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu
atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan)
dan merasakan kepada sebahagian kamu keganasan sebahagian yang lain.
Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih
berganti agar mereka memahami(nya)."
KESIMPULAN
" Allah SWT di dalam al-Qur’an
berfirman, ‘Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami
di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka
bahwa Al Qur'an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu)
bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?’ (Fushshilat: 53)
Sesumgguhnya, KeagunganNya tiada tandingan. Begitu banyak tanda-tanda tentang kebesaranNya tanpa kita sendiri sedari. Kadang-kadang benda itu kita sendiri tak jangka. Ya Allah lemahnya hambaMu ini. Ingin saya masukan satu kata-kata iaitu, “Apabila doa kita dimakbulkanNya, itu tandanya Allah sayang pada kita. Apabila doa kita lambat dimakbulkanNya, itu tandanya Allah sedang menguji kita. Dan apabila doa kita tidak dimakbulkanNya itu bermakna Allah telah merancang sesuatu yang lebih baik untuk kita.” Ingatlah sesungguhnya kasih sayang Allah s.w.t melampaui kemurkaanNya pada kita. Bertapa hebatnya kebesaran Allah. Subhanallah Maha Suci Allah
Sesumgguhnya, KeagunganNya tiada tandingan. Begitu banyak tanda-tanda tentang kebesaranNya tanpa kita sendiri sedari. Kadang-kadang benda itu kita sendiri tak jangka. Ya Allah lemahnya hambaMu ini. Ingin saya masukan satu kata-kata iaitu, “Apabila doa kita dimakbulkanNya, itu tandanya Allah sayang pada kita. Apabila doa kita lambat dimakbulkanNya, itu tandanya Allah sedang menguji kita. Dan apabila doa kita tidak dimakbulkanNya itu bermakna Allah telah merancang sesuatu yang lebih baik untuk kita.” Ingatlah sesungguhnya kasih sayang Allah s.w.t melampaui kemurkaanNya pada kita. Bertapa hebatnya kebesaran Allah. Subhanallah Maha Suci Allah
LAMPIRAN
RUJUKAN;
1.
https://amatamet.wordpress.com/2012/03/28/fenomena-wormhole-menurut-al-quran/
2.
https://ataghaitsa.wordpress.com/2013/04/25/fenomena-hujan-dalam-al-quran/
3.
http://www.aktual.com/tinjauan-islam-terhadap-fenomena-langit-dan-alam-semesta/
Comments
Post a Comment